Jumat, 11 Januari 2013

Try living without me... (Go Away)

Go away lyrics

[CL] Neomu chisahajana neodapji mot-hajana
Jigeum jeokeungi andwae eojireoweo wae
Nuga nugurang hae-eojyeo niga narang hae-eojyeo
Jal saenggak-hago malhae, yeah

[Minzy] Nal ddaradanideon namja
Cham gwaenchanatdeon namja
Nan neo hana ddaemunae da bonaetneundae
Nuga nugurang hae-eojyeo niga narang hae-eojyeo
Nal eopshi jal salabwa, yeah

[CL] Tonight hapil ddo bineun naeryeo wae
Nae moseup chorahaejigae
[Minzy] Nal wiro hajineun ma
Ee son chiweo eejae naminikka

[Bom] Nae geokjeong malgo go away
Jipchak eopshi sarajyeo julgae
Medal lil jul alatgaetji
Yeokgyeoweo chakgakhajima

[Dara] Deo meotjin sarang mannalgae
Neol huhwaehagae mandeuleo julgae
Seulpeumeun jigeum ppuniya, boy
Cause love is over, love, love is over tonight

[CL] Just say what you gotta say
Eojjeom kkeut-kkaji meoteopni?
Fiancé? Beyonce! I'm walkin' out of destiny
Chorahan holloga anin hwaryeohan solo, that's my way
Modeungeol da jweosseuni oheeryeo nan huhwae an hae
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/0-9/2ne1/go_away.html ]
Jiga deo seulpeun cheok
Kkeut-kkaji meoshitneun cheok
All you do is act a fool
You ain't shit without your crew
Shigan eopseo, I gotta go
Annyeong, good bye, adios
Ni motnan eolgool dashin bogo shipjin ana no more

[Minzy] Tonight hapil ddo bineun naeryeo wae
Nae moseup chorahaejigae
[Dara] Nal wiro hajineun ma
Ee son chiweo eejae naminikka

[Bom] Nae geokjeong malgo go away
Jipchak eopshi sarajyeo julgae
Medal lil jul alatgaetji
Yeokgyeoweo chakgakhajima

[Minzy] Deo meotjin sarang mannalgae
Neol huhwaehagae mandeuleo julgae
Seulpeumeun jigeum ppuniya, boy
Cause love is over, love, love is over tonight

[CL]Go go away eh eh eh eh
Go away eh eh eh eh
Go away eh eh eh eh
Go away eh eh eh eh

[Bom] Nae geokjeong malgo go away
Jipchak eopshi sarajyeo julgae
Medal lil jul alatgaetji
Yeokgyeoweo chakgakhajima

Deo meotjin sarang mannalgae
Neol huhwaehagae mandeuleo julgae
Seulpeumeun jigeum ppuniya, boy
Cause love is over, love, love is over tonight

Maknai Hidup

jika hidup ini memang anugrah
mengapa ada orang menyia"kannya?
jika hidup memang hadiah
mengapa ada yg tak bahagia?
jika hidup memang indah
mengapa ada kata sengsara?

takdir,nasib hanyalah sekian kata
suka,duka hanyalah ungkapan rasa
dan pasrah bukanlah akhir sgalanya

yakinlah dengan doa kau pasti bisa meraih sgalanya karna doa adalh jalan utama mencapai cita.

Kamis yang kelam, Jumat yang tenang, Sabtu yang menyedihkan....

Pagi ini tak berbeda dari pagi-pagi sbelumnya. Hal yang membedakannya hanya hari ini tidak ada mama dan bapak di rumah. mereka di rumah sakit, menjaga opung disana. Ya, dari kemarin opung sakit, padahal kamis lalu aku ingat...
"halo"
"halo amang"
"nanti ku kirim mangga , bisa ambil?"
"bisa, bisa amangl"
"iya  iya"
Itu percakapan bapak di telepon, katanya begitu..
"loh, apa itu pak?"
"mangga, dikirim opung"
"jadi rupanya"
"iya"
aku pulang, sore hari, di jemput, hari itu mata kuliah PKN, sore sekali sekitar jam 6-an. Sampai di rumah tentu saja, gak sabar menyantap mangga. Rasanya begitu manis, tak busuk, dak bagus-bagus, aneh, sungguh berbeda. Itu kamis.. seminggu yang lalu..
Kamis ini berbeda, di rumah sakit, di medan, ada opung sedang terbaring.
Sebelumnya, hari senin..
drrt..drrt..
hape ku bergetar,
mama
+628527546xxxx
kk, nanti telp opung, opung lagi sakit
"halo"
"ya, aa mak"
"udah jadi telp opungnya nak?"
"belum, mak. nanti ku pinjam hape temanku ya. As ku gd pulsa. XL ku mahal"
"ya, jangan lupa ya!!"
"ya mak"
ku kirim pesan lagi ke bapak, minta nomor opung karena g ke save di hape aku..
tut...tut.. maaf jaringan sibuk..
itu jawaban dari hape. opung g bisa dihubungi. Pasti lagi banyak yang nelpon pikirku.
Aku g jadi telp lagi. Al hasil sampai rumah yah kena marah.
kamis malam,
setelah sms uda buat antar ke rumah sakit di medan, akhirnya uda ama opung datang dari binjai datang. Singgah ke toko kue daerah setia budi, langsung lanjut.
Aku kira opung cuma sakit biasa, maklum sudah tua, tapi tidak terlalu tua juga, aku sampai dengan adik dan keluarga di rumah sakit.
"pergi masuk sana, ada mama di dalam, lihatlah opungnya"
"boleh masuk pak?"
"iya, nanti bapak bilang pergilah"
"ya"
di dalam ruang IGD
"salam opung nak"
"iya ma"
"pelan ya, jangan lepas infusnya"
"iya"
"bentar sama opung ya, mama keluar dulu"
"hmm"
di dalam banyak orang merintih, kesakitan sekali, semua di sana, dari yang balita sampai tua, jauh dari luar kota juga, demi mempertahankan sederetan nafas yang tak lagi teratur, ramai, membuatku sesak dan mual, aku juga tak tahu kenapa.
"pung, apa yang sakit"
"hah.. hah.." opung terengah-engah. Nafasnya sesak.
"hmm??"
"perutku nang, sakit, kek penuh ku rasa"
"ooh, ya udah opung istirahat aja dulu ya."
"iya nang"
sedih, tapi aku masih menatap sebuah harapan di sana.
aku keluar, mama dan bapak serta yang lain masuk, opung akan di operasi, persetujuan orang dewasa, aku masih berharap ada yang terbaik dan itu jalannya.
kamis tengah malam itu setelah kami melihat opung, kami pulang, hanya berempat di rumah.
jumat pagi kuliah seperti biasa, malamnya ku berdoa, berharap Tuhan beri harapan, tak ada pikiran bahwa akan ada sesuatu dan itu...
sabtu pagi,
mama pulang kerja seperti biasa, bawa cucian dari rumah sakit, pakaian kotor, ada baju opung juga disana, saat ku rendam ntah kenapa, rasanya sedih sekali, tak tega melihat rintih sakitnya.
mama lama balik ke rumah sakit sampai bapak pulang menjemput, sepertinya ada masalah, padahal mama juga terlihat lelah, siang tadi saat berdoa makan, air matanya menetes ketika berdoa, aku bingung, aku tahu itu sangat berat, aku tidak tahu bahwa ternyata hari ini adalah hari terakhir..
malam,
sampai di rumah sakit aku tak langsung ke ruang ICU tempat opung dibaringkan. Aku naik ke ruang tunggu mengantar makanan, tapi ku dengar bapak tengah berbisik dengan uda dan opung binjai.
ada apa pikirku gelisah.
disana adikku, uda, tante, sedang makan. aku tak bisa makan dulu, ku turun ke bawah. Tulang dan tante belum datang dari jakarta. Saat aku melepas sendal, mama datang dan menangis, berita itu sampai.. di telinga ku,
opung sudah pergi, sudah tidak ada lagi, dia pergi untuk selamanya, sebelum aku melihatnya lagi, aku hanya bisa menangis, mengingat janjiku belum ku tepati padanya, aku pulang" ke sana" tapi bukan untuk kesuksesan, melainkan mengantarkan dia pergi dan meninggalkan kami. Semua hanya bisa menangis, menjerit, tak ada lagi kesempatan itu.
sabtu tengah malam, ketika semua berkumpul tapi untuk mengantarkannya pulang tanpa jiwa lagi, bunyi ambulans itu memecah suasana malam yang dihiasi lampu jalanan.
aku melihat dari dalam mobil, di balik kaca mobil yang gelap, dua warna merah dan biru berkilauan, serta bunyi nyaring, meninggalkan kami di belakang, mengantarkan opung pulang, ke tempatnya , rumahnya tanpa senyumnya lagi.
dingin, beku, sabtu malam itu, 1 desember itu, bulan lalu.
Selamat jalan opung doli ku.
Doakan aku selalu, kelak kembali "kesana" dengan tawa bukan tangis.
Supaya janji itu bisa ku tepati.....
tidak ada mangga lagi, tak ada yang mengantar lagi, kamis itu terakhir kali. kamis itu juga percakapan ku terakhir kalinya
"istirahat ya pung"
dan akhirnya opung tidur..
untuk selamanya....
Tuhan bukan berarti tidak baik, tak adil, tapi rencanaNya itu yang terbaik.Semua orang pasti akan pergi, sayang tinggal sayang, yang ada hanya kenangan. Kini, aku tahu opung tak merasa sakit lagi, dia pasti tersenyum. Semoga Tuhan menerima. amin.